Gajah Gaje

Selasa, 07 Juli 2015

Informasi Karir



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Bimbingan karier merupakan bentuk layanan khusus usaha bimbingan di sekolah dengan tujuan penyiapan siswa untuk kehidupan kerja yang berhasil dan bertanggung jawab di dalam masyarakat. Sebagaimana pentingnya pemahaman diri bagi siswa, memahami lingkungan merupakan tujuan yang berkaitan erat dengan pelaksanaan bimbingan karir. Lingkungan yang dimaksudkan dapat berupa lingkungan kerja atau dunia kerja, maupun lingkungan studi lanjut.
Jika dilihat, sekarang dunia kerja jauh lebih kompleks dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. Lebih dari seperempat angkatan muda indonesia kini menganggur dan masih banyak lagi yang melaksanakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keterampilannya (underemployed). Untuk itu, pemahaman dunia kerja diperlukan informasi pekerjaan dan pelaksanaan layanan bimbingan berupa pemberian informasi sangat mengandalkan tersedianya bahan informasi yang lengkap, andal, dan selalu diperbarui. Dengan informasi yang lengkap dan akurat konselor bisa lebih baik dalam membantu siswa memperoleh pemahaman tentang lingkungan sekitar, khususnya dunia kerja. Oleh karena itu, makalah ini dibuat agar mahasiswa bimbingan dan konseling dapat memiliki pemahaman terhadap informasi karir dan studi lanjut serta dapat menyusun informasi dan merangcang konseling karir sesuai dengan yang harapkan.

1.2    Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat disusun beberapa rumusan masalah yang akan dibahas, yakni sebagai berikut:
1.       Apa itu informasi karir dan studi lanjut ?
2.       Apa saja sumber-sumber informasi karir dan studi lanjut ?
3.       Bagaimana cara menyusun informasi karir ?
4.       Bagaimana cara merancang konseling karir ?

1.3    Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah yang telah dirumuskan, dapat disusun tujuan penulisan makalah, yaitu:
1.     Mahasiswa dapat memahami informasi karir dan studi lanjut
2.     Mahasiswa dapat mendeskripsikan sumber-sumber informasi karir dan studi lanjut
3.     Mahasiswa dapat menyusun informasi karir
4.     Mahasiswa dapat merancang konseling karir

























BAB 2
PEMBAHASAN
2.1     Informasi Karir dan Studi Lanjut
Layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan dalam bimbingan konseling di sekolah yang amat penting guna membantu siswa agar dapat terhindar dari berbagai masalah yang dapat mengganggu terhadap pencapaian perkembangan siswa, baik yang berhubungan dengan diri pribadi, sosial, belajar ataupun kariernya., Melalui layanan informasi diharapkan para siswa dapat menerima dan memahami berbagai informasi, yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan siswa itu sendiri.
Seorang siswa dalam kehidupannya akan dihadapkan dengan sejumlah alternatif, baik yang berhubungan kehidupan pribadi, sosial, belajar maupun kariernya. Namun, adakalanya siswa mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan dalam menentukan alternatif mana yang seyogyanya dipilih. Salah satunya adalah kesulitan dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan rencana-rencana karier yang akan dipilihnya kelak. Mereka dihadapkan dengan sejumlah pilihan dan permasalahan tentang rencana kariernya. Diantaranya, mereka mempertanyakan, dari sejumlah jenis pekerjaan yang ada, pekerjaan apa yang paling cocok untuk saya kelak setelah menamatkan pendidikan ?
Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputusan karier akan dapat dihindari manakala siswa memiliki sejumlah informasi yang memadai tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia kariernya. Untuk itulah, mereka seyogyanya dapat dibimbing guna memperoleh pemahaman yang memadai tentang berbagai kondisi dan karakteristik dirinya, baik tentang bakat, minat, cita-cita, berbagai kekuatan serta kelemahan yang ada dalam dirinya. Dalam hal ini, tentunya tidak cukup hanya sekedar memahami diri. Namun juga harus disertai dengan pemahaman akan kondisi yang ada dilingkungannya, seperti kondisi sosio-kultural, pasar kerja, persyaratan, jenis dan prospek pekerjaan, serta hal-hal lainnya yang bertautan dengan dunia kerja. Sehingga pada gilirannya siswa dapat mengambil keputusan yang terbaik tentang kepastian rencana karier yang akan ditempuhnya kelak.
Dalam memberikan layanan informasi karier setidaknya terdapat dua hal yang harus diperhatikan yaitu tentang :
Materi informasi yang diberikan kepada siswa hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan siswa, sehingga benar-benar dapat dirasakan lebih bermanfaat dan memiliki makna (meaningful). Pemilihan dan penetuan jenis materi informasi yang tidak didasarkan kepada kebutuhan dan masalah siswa akan cenderung tidak memiliki daya tarik, sehingga siswa akan menjadi kurang partisipatif dan kooperatif dalam mengikuti kegiatan layanan. Materi informasi yang lengkap dan akurat akan sangat membantu siswa untuk lebih tepat dalam mempertimbangkan dan memutuskan pilihan kariernya. Beberapa jenis materi informasi tentang karier yang mungkin dibutuhkan siswa, diantaranya:
2.1.1.1.     Tugas perkembangan masa remaja tentang kemampuan dan perkembangan karier.
2.1.1.2.     Perkembangan dan prospek karier di masyarakat.
2.1.1.3.     Kursus-kursus dalam rangka pengembangan karier.
2.1.1.4.     Langkah-langkah dalam memasuki pekerjaan, jenis pekerjaan, ciri-ciri pekerjaan.
2.1.1.5.     Syarat-syarat pekerjaan yang dapat dimasuki setelah tamat SMA.
2.1.1.6.     Kemungkinan permasalahan dalam pilihan pekerjaan, karier, dan tuntutan pendidikan yang lebih tinggi, dan sebagainya.
Di samping itu, materi informasi yang bersifat personal, seperti bakat, ciri-ciri kepribadian atau minat pekerjaan perlu dikuasai oleh siswa. Hanya perlu dipertimbangkan jika memang sekolah sudah dapat menyelenggarakan pemeriksaan psikologis/tes psikologis, maka penyampaian materi hasil-hasil pemeriksaan psikologis harus benar-benar dilaksanakan secara cermat dan di bawah pengawasan konselor. Karena, biasanya data hasil pemeriksaan psikologis dideskripsikan dalam bahasa/terminologis tertentu, yang tentunya tidak semua siswa dapat memaknainya sendiri. Data-data personal ini memang perlu dipahami dan dimaknai oleh siswa, karena dengan adanya pemahaman tentang diri sendiri, seperti kecerdasan, bakat, ciri-ciri kepribadian, atau minat pekerjaannya, siswa akan dapat lebih akurat lagi dalam mengambil keputusan kariernya, sesuai dengan karakterisitik diri yang dimikinya.           
2.2    Sumber-Sumber Informasi Karir dan Studi Lanjut
Informasi karir dibedakan menurut sifatnya, yaitu apakah kuantitatif atau kaulitatif. Informasi kuantitatif, sebagaimana jelas dari namanya, berupa angka-angka atau jumlah, seperti penyebaran pekerjaan, arah kecenderungannya, dan data banyaknya lowongan kerja. Informasi kualitatif bercerita tentang sifat pekerjaan yang dilakukan, persyaratan yang dituntut untuk bisa melakukan pekerjaan itu, imbalan, keadaan dan kondisi kerja itu. Bisa juga diadakan penggolongan atas informasi pokok (kekarieran) dan informasi lain yang bisa disebut informasi konteks karir. Termasuk di dalam yang disebut belakangan adalah informasi sosial-budaya di mana suatu pekerjaan atau industri bertempat atau beroperasi.
2.2.1 Informasi Kuantitatif
Data Statistik Ketenagakerjaan.Adanya informasi pekerjaan yang lengkap dan terorganisasi dengan baik sangat membantu kerja konselor dalam tugasnya membimbing siswa menyusun perencanaan kerja. Klasifikasi jabatan dan informasi mengenai jumlah pekerjaan, jumlah tenaga kerja di waktu sekarang, arah kecenderungan kebutuhan tenaga di waktu yang akan datang, gambaran mengenai perkembangan penduduk dalam rangka perkembangan ekonomi, akan memberikan gambaran mengenai dunia kerja dan lingkungan masyarakat pada umumnya, hal yang sangat berguna bagi para siswa yang sedang memikirkan kerja setamat dari sekolah.
Untuk melaksankan BK Karier di Sekolah, konselor memerlukan data statistic ketenagakerjaan yang dapat diperoleh dari biro statistic, biro sensus dan depertemen tenaga kerja sebagai sumber utama konselor.. Situasi ketenagakerjaan tidak lepas dari situasi kependudukan umumnya. Biro sesnsus setempat mempunyai data jumlah penduduk dan penyebarannya menurut sejumlah cirri misalnya usia, kelamin, agama, suku, pendidikan, pekerjaan, warga yang tidak bekerja, pendapatan,informasi mengenai kedudukan social ekonomi penduduk. Agar data bermakna, sebaiknya siswa dilibatkan dalam pengumpulannya.
Departemen Tenaga kerja, di samping Biro sensus dan Biro Statistik merupakan sumber yang andal. Jika seorang konselor memiliki Buku Occupacional Outlook Handbook (OOH), yang diterbitkan oleh Departemen Perburuhan Amerika, buku ini sangat membantu konselor dalam membantu siswa dalam perencanaan karirnya. OOH juga memuat data kuantitatif  diantaranya  pertumbuhan penduduk dan proyeksinya, distribusi penduduk menurut usia, proporsi pekerja wanita menurut usia dan tahun, jumlah pekerja dalam kelompok industri yang utama, perbandingan jumlah pekerja antara sector bisnis dan industri dan yang terpenting adalah data tentang proyeksi perubahan pekerjaan dan jumlah kebutuhan pekerja di berbagai sector.
2.2.2.Informasi Kualitatif
2.2.1.1.   Klasifikasi Jabatan Indonesia (KJI).
Di Indonesia, Departemen Tenaga Kerja adalah lembaga yang merupakan sumber utama data dan informasi mengenai pekerjaan. Biro Pusat Statistik dan Biro Sensus menyediakan laporan dari waktu ke waktu mengenai kependudukan dan data ketanagakerjaan. Departemen Tenaga Kerja juga telah menyusun satu sistem klasifikasi jabatan. Sistem ini termuat dalam Klasifikasi Jabatan Indonesia (KJI), sampai sekarang sudah terbit tiga edisi . Buku klasifikasi jabatan yang dihasilkan berguna untuk referensi ketenagakerjaan. Klasifikasi jabatan ini meluputi seluruh jabatan baku yang dilakukan oleh tenaga sipil.
Struktur Klasifikasi Jabatan KJI. Klasifikasi disusun berdasarkan persamaan dalam pelaksanaan pekerjaan berdasarkan tingkatannya. Struktur ini terdiri dari empat tingkat atau tahapan, yakni :
a. Golongan pokok Jabatan
b. Golongan Jabatan
      c. Kelompok jabatan
d. Jabatan
Rincian golongan pokok jabatan KJI. Menurut klasifikasi yang dikembangkan, golongan pokok jabatan dirinci atas delapan pokok jabatan dan satu golongan pokok yang khusus yaitu angkatan bersenjata. Rincian tersebut adalah sebagai berikut :
0/1 tenaga professional atau tenaga ahli
2 tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan
3 pejabat pelaksana
4 tenaga usaha penjualan dan pembelian
5 tenaga usaha jasa
6 tenaga usaha pertanian, termasuk perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan dan perburuhan
7/8/9 tenaga produksi dan tenaga abdi, operator alat angkutan dan tenaga pekerja kasar
X tenaga kerja yang tak dapat dikalsifikasikan ke dalam suatu jabatan
00 Anggota angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Sifat-sifat Golongan Pokok Jabatan. Dari rincian golongan pokok jabatan di atas, nyata bahwa golongan itu dari golongan pokok 0/1 sampai 7/8/9 berjenjang, golongan pokok 0/1 tertinggi dan 9 adalah terendah (jabatan yang menuntut pendidikan minimum)
Sistem Kode Jabatan. Berdasarkan tingkat struktur jabatan system kode tersebut adalah sebagai berikut :
a.      Satu angka untuk golongan pokok(pokok jabatan)
b.     Duangka untuk golongan (golongan jabatan)
c.      Tiga angka untuk kelompok jabatan
d.     Lima angka untuk jabatan.
Buku informasi karir seperti KJI sangat di perlukan oleh konselor dalam pelaksanaan tugas bimbingan karir. Dengan buku sistem  klasifikasi jabatan dan dengan bantun konselor, siswa bisa mempelajari hal-hal seperti adanya jenjang-jenjang jabatan, mana yang tinggi, mana yang lebih rendah, mana yang menyiratkan hal-hal seperti tanggung jawab, pengetahun, dan keterampilan yang dituntut untuk bisa melakukan suatu pekerjaan, adanya sifat umum pekerjaan atau sifat khusus, adanya rumpun jabatan yang selanjutnya menyiratkan, antara lain, adanya perlunya konsultasi sesama jabatan serumpun kalau keadaan memerlukan.
2.2.1.2.   Kamus Jabatan Nasional.
     Kamus Jabatan Naisonal (KJN) menyajikan informasi jabatan yang lebih lengkap lengkap dibandingkan dengan KJN. Disamping uraian tugas, KJN menyajikan informasi-informasi lain seperti kode jabatan, syarat jabatan( yang meilupti pendiidkan, pengetahuan kerja, fisik, bakat temperamen, minat). Berdasarkan sektor, ada 9 sektor KJN. Sektor-sektor itu adalah:
     Sektor 1: Sektor Pertanian, Perternakan, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan
     Sektor 2: Sektor pertambangan dan Penggalian
     Sektor 3: Sektor industri pengolahan
     Sektor 4: Sektor listrik dan gas
     Sektor 5: Sektor bangunan
     Sektor 6: Sektor perdagangan besar dan eceran, rumah makan, serta hotel
     Sektor 7: Sektor angkutan, pergudangan, dan komunikasi
            Sektor 8: Sektor keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah dan
                jasa perusahaan.
Sektor 9: Sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan perseorangan.
2.3  Menyusun Informasi Karir

2.4  Merancang Konseling Karir
Konseling karir merupakan proses layanan kepada siswa yang memerlukan bantuan karena ia sedang menghadapi masalah berkenaan dengan cita cita dan rencana rencanya masuk dunia kerja/studi lanjut. Secara umum masalahnya bias dinamakan masalah pekerjaan, kecenderungan baru menamakannya masalah karir. Sasaran bantuan konseling karir secara umum adalah individu yang dibantu dapat mengambil keputusan menentukan pilihan pilihan dan menyusun rencana tindakan. Konseling karir merupakan layanan layanan khusus bantuan dalam pemilihan karir.
Pengambilan keputusan karir didasarkan pada pemahaman diri konseli dan pemahaman konseli atas dunia kerja. Namun pengambilan keputusan tidak sekedar mencari kecocokan antara bakat dan tuntutan atau persyaratan kerja. Untuk pengambilan keputusan diperlukan pembahasan bersama konselor dan konseli dengan penekanan bahwa konseli dilibatkan penuh.
Dalam merancang perencanaan karir ada sejumlah ancangan karir konseling yang biasa digunakan konselor. Tiga ancangan konseling tersebut diantaranya adalah :
2.4.1.     Konseling Trait and Factor
Konseling Karir Trait and Factor mendasarkan keputusan karir yang diambil dari sifat sifat dan ciri pribadi, seperti bakat dan minat, yang cocok untuk pekerjaan yang dipertimbangkan klien. Maka diagnosis merupakan kegiatan yang pokok.wawancara konseling trait-factor mengikuti langkah langkah pembinaan raport, pengmbangan pemahaman diri, pengarahan untuk menyusun rencana tindakan melaksanakan rencana, rujukan. Menurut Mc. Daniel, langkah langkah konseling karir adalah pembinaan hubungan baik, testing dan penafsiran hasil, pemberian informasi karir, menyempitkan bidang pekerjaan yang dipilih, memeriksa kemajuan yang dibuat dan penempatan serta tindak lanjut.
2.4.2.     Konseling Pusat Klien
Teori pusat klien diterapkan untuk konseling karir apabila masalah pilihan karir yang ditangani itu mengandung segi masalah emosional. Masalah penyusunan berkenaan dengan pilihan pekerjaan merupakan bagian dari masalah umum penyesuaiaan yang dialami orang. Konseling pusat klien yang diterapkan untuk membantu pemilihan karir tidak murni lagi, telah dialkukan penyesuai penyesuain khususnya dengan menerapkan diagnosis dan tes yang digunakan dengan persetujuan dan pelibatan klien. Klien tetap dijadikan pusat dalam proses bantuan.
2.4.3.     Konseling behavioral
Konseling karir behavioral menurut model Krumboltz dan kawan kawan mencari penerapan teori belajar untuk mengubah dan membentuk langkah karir. Delapan langkah dalam pelaksanaan konseling karir behavioral adalah mendefinisikan masalah dan tujuan, penyusunan kontrak pencapaian tujuan, pemecahan alternative, pengumpulan informasi, pengujian konsekuensi alternative, penilaian kembali alternative dan konsekuensi, pengambilan keputusan, generalisasi pengambilan keputusan karir ke masalah baru. Secara garis besar tugas konselor karir aliran behavioral adalah mengenali dan mengeksplorasi segala kondisi mengenai individu dan membantu konseli menjadi model pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri untuk waktu yang akan datang.
BAB 3
PENUTUP
3.1    Kesimpulan.
Disekolah, siswa kerap dihadapkan dengan sejumlah pilihan dan permasalahan tentang rencana kariernya. Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputusan karier akan dapat dihindari manakala siswa memiliki sejumlah informasi yang memadai tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia kariernya. Informasi karir dan studi lanjut dapat peroleh siswa dalam bimbingan karir yang terdapat disekolah. Informasi karir dibedakan menurut sifatnya, yaitu apakah kuantitatif atau kaulitatif. Dalam merancang konseling karir terdapat sejumlah ancangan karir konseling yang biasa digunakan konselor, yaitu Konseling Trait and Factor, Konseling Pusat Klien, dan Konseling behavioral


3.2    Saran.
1.     Seorang guru BK atau konselor dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir seyogyanya memiliki pemahaman yang cukup mengenai informasi karir agar dapat membantu siswa dalam menentukan arah karir yang sesuai dengan karakter pribadi siwanya.
2.     Guru BK dalam pemberian informasi karir haruslah informasi yang akurat, baru, dapat diperoleh dan tersedia.

0 komentar:

Posting Komentar

Foto

Foto
me

jam

Pengunjung Blog Yang Kece^^

Blogger templates

Blogger news